Namun, tahukah Anda jika dibalik
kemahiran ada banyak rahasia yang mengantarkan kesuksesannya. Sahabat
yang masih memiliki hubungan darah dengan Rasulullah ini, konon tak
pernah melewatkan berdoa agar diberikan kekuatan hafalan.
Dia menyadari penuh betapa layaknya
manusia biasa, rentan mengalami lupa. Apakah doa yang kerap diucapkan
Ibnu Abbas untuk menjaga kekuatan memorinya?
Doa tersebut adalah : “Allumma
dzakkirni ma nasitu, wah fadz ‘alaiyya ma ‘alimtu, wa zidni ‘illma (Ya
Allah ingatkanlah (perkara) yang aku lupa, jagalah apa yang aku pelajari
untukku, dan tambahkan ilmu (baru) untukku.”
Penyakit lupa memang, bisa menghinggapi siapapun. Tidak hanya soal hafalan Alquran, tetapi juga ilmu pengetahuan yang lain.
Khusus terkait hafalan Alquran pun,
Rasul pernah mengingatkan resistensi raibnya hafalan seseorang bila
tidak sering di-muraja’ah (diulang-ulang). Rasul mengibaratkannya dengan
pemilik unta.
“Perumpaan penghafal Alquran itu seperti
pemilik unta yang ditali. Bila dia telah pastikan unta terikat kuat,
unta tidak akan kabur. Bila tak diikat sempurna, tentu unta akan mudah
melepaskan diri.” (HR Bukhari dan Muslim dari Ibnu Umar RA).
Kita juga tentu ingat, bagaimana Imam
Syafi’i, tokoh tersohor pencetus Mazhab Syafi’i, juga pernah mengeluhkan
kepada sang guru, Imam Waki’, ihwal buruknya hafalan yang dia miliki.
Sang Guru, menasehati muridnya tersebut
agar meninggalkan maksiat. Kisah tersebut seperti yang dinukilkan dari
bait syair yang melegenda itu:
Saya mengadu kepada Waki’ buruknya hafalanku
Dia memintaku meninggalkan maksiat
Dia juga memberitahuku bahwa ilmu ada cahaya
Dan cahaya Allah SWT tak akan datang untuk ahli maksiat







0 komentar:
Posting Komentar